QS Al-Maaidah (5): 27-31
Recite to them the truth of the story of the two sons of Adam. Behold! they each presented a sacrifice (to Allah): It was accepted from one, but not from the other. Said the latter: "Be sure I will slay thee." "Surely," said the former, "Allah doth accept of the sacrifice of those who are righteous.
"If thou dost stretch thy hand against me, to slay me, it is not for me to stretch my hand against thee to slay thee: for I do fear Allah, the cherisher of the worlds.
"For me, I intend to let thee draw on thyself my sin as well as thine, for thou wilt be among the companions of the fire, and that is the reward of those who do wrong."
The (selfish) soul of the other led him to the murder of his brother: he murdered him, and became (himself) one of the lost ones.
Then Allah sent a raven, who scratched the ground, to show him how to hide the shame of his brother. "Woe is me!" said he; "Was I not even able to be as this raven, and to hide the shame of my brother?" then he became full of regrets-
Permusuhan Qabil dan Habil
Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Kabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Kabil). Ia berkata (Kabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."
"Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh) ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang dzalim."
Peristiwa Pembunuhan Pertama
Maka hawa nafsu Kabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.
Burung Gagak Penuntun
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Kabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayit saudaranya. Berkata Kabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.
No comments:
Post a Comment